EPS. 16 — Apa Perbedaannya Problem Search dan Product Search
Kebanyakan brand baru fokus ke produk apa yang mau dijual, bukan ke masalah apa yang mau diselesaikan.
Padahal, orang nggak beli produk — mereka beli solusi.
Mereka beli perubahan yang diinginkan, bukan sekadar barang yang kamu tawarkan.
1. Problem Search vs Product Search
Problem Search adalah saat seseorang aktif mencari solusi untuk masalah yang mereka rasakan sekarang.
Contohnya:
-
“Aku butuh skincare buat jerawat mendadak sebelum acara.”
-
“Aku butuh baju kondangan minggu ini.”
-
“Aku harus cari cara nurunin berat badan cepat sebelum nikah.”
Orang-orang ini punya urgensi tinggi, dan mereka akan beli lebih cepat.
Sementara itu,
Product Search adalah saat orang sekadar melihat-lihat produk, tanpa urgensi atau rasa sakit nyata.
Contoh:
-
“Lucu juga ya tas ini.”
-
“Kayaknya pengen coba skincare baru deh.”
-
“Boleh juga sih kalau nanti beli.”
Mereka butuh waktu lebih lama untuk beli — kadang cuma berhenti di like, save, atau scroll lewat.
2. Fokus pada Solusi, Bukan Produk
Kalimat kuncinya sederhana:
“Orang beli hasil dan perasaan, bukan item fisik.”
Contohnya:
-
Mereka nggak beli Detokti, mereka beli perasaan lebih ringan dan sehat.
-
Mereka nggak beli skincare, mereka beli percaya diri tampil glowing.
-
Mereka nggak beli hijab, mereka beli rasa anggun dan pantas.
-
Mereka nggak beli aksesoris, mereka beli identitas dan gaya diri.
Jadi, tugas brand bukan hanya menjual, tapi membingkai produk sebagai jembatan menuju perubahan yang diinginkan.
3. Tiga Hal Kunci Sebelum Menentukan Angle Brand
Sebelum membuat konten atau kampanye, pahami dulu tiga hal ini:
-
Rasa sakit apa yang ingin dihindari pelanggan?
(Contoh: lemak berlebih, jerawat, kulit kusam, pakaian tidak pas.) -
Hasil apa yang ingin mereka capai?
(Contoh: tubuh ideal, kulit glowing, tampil profesional, lebih percaya diri.) -
Urgensi masalah mereka seberapa besar?
(Contoh: mau tampil maksimal untuk event minggu depan, atau butuh solusi instan sebelum meeting penting.)
Dengan memahami tiga hal ini, kamu bisa menentukan angle konten yang emosional dan relevan.
4. Fokus ke Segmen yang Urgent
Jangan habiskan waktu ke semua orang.
Mulailah dari mereka yang punya masalah mendesak — karena mereka:
-
Cepat divalidasi,
-
Lebih mudah diajak percaya,
-
Dan bisa bantu cash flow bisnis tetap hidup.
5. Pertanyaan untuk Brand Kamu
Apakah kamu menjual produk, atau menyelesaikan masalah?
Brand yang cerdas selalu punya narasi kuat — bukan hanya promo atau harga murah.
Mereka tahu bagaimana cara bicara ke emosi dan logika pelanggan secara bersamaan.
Dan itu membuat mereka dicari, bukan mengejar.
-
🎯 Fokuslah pada solusi, bukan fitur produk.
-
⏱️ Prioritaskan orang dengan masalah yang urgent.
-
❤️ Bangun komunikasi yang emosional, bukan sekadar informatif.
-
🔑 Jadikan brand kamu problem solver, bukan sekadar product seller.
Karena pada akhirnya, brand yang menang adalah brand yang paling memahami manusia.
📺 Tonton versi videonya di YouTube:
👉 EPS. 16 — Apa Perbedaannya Problem Search dan Product Search
📖 Baca artikel sebelumnya:
➡️ EPS. 15 — Cara Membuat Customer Avatar 3 Layer

