
Halo teman-teman,
Kita semua tahu kalau Meta Ads punya salah satu fitur paling powerful di dunia digital marketing: Lookalike Audience.
Tapi sayangnya, masih banyak yang pakai fitur ini asal-asalan — tanpa memahami cara kerjanya secara mendalam.
Nah, di artikel kali ini, kita akan bahas bagaimana mengoptimalkan Lookalike Audience di tahun 2025 agar kamu bisa menemukan pelanggan baru yang benar-benar mirip dengan pembeli terbaikmu.
1. Apa Itu Lookalike Audience?
Lookalike Audience adalah fitur Meta Ads yang memungkinkan kamu menjangkau orang-orang yang memiliki karakteristik mirip dengan pelanggan atau audiens yang sudah berinteraksi dengan bisnis kamu.
Misalnya:
Kalau kamu punya 1.000 orang yang pernah beli produkmu, Meta bisa mencari jutaan orang lain dengan perilaku dan minat serupa.
Inilah yang bikin strategi Lookalike sangat efisien untuk scaling tanpa kehilangan relevansi.
2. Gunakan Source Data Berkualitas
Kesalahan paling umum adalah pakai source data yang “asal ada”.
Padahal, kualitas Lookalike sangat bergantung pada kualitas sumber datanya.
Gunakan sumber yang punya tingkat niat tinggi, seperti:
-
Custom audience dari pembeli (Purchase)
-
Custom audience dari Add to Cart
-
Daftar email pelanggan aktif
-
Data pelanggan dari CRM
Hindari data seperti View Content yang terlalu luas karena bisa bikin Lookalike-nya tidak akurat.
3. Tentukan Persentase Lookalike dengan Tepat
Meta memungkinkan kamu memilih ukuran Lookalike dari 1% sampai 10% dari populasi negara yang kamu targetkan.
-
1% = paling mirip tapi audiens kecil
-
5–10% = lebih luas tapi kurang mirip
Saran terbaik di 2025:
Mulai dari 1%, 3%, dan 5% sebagai tiga lapisan.
Uji performanya secara terpisah, lalu scaling dari yang performanya paling efisien.
4. Gabungkan dengan Layer Interest
Lookalike yang bagus tetap bisa jadi lebih tajam kalau kamu tambahkan interest layering.
Contoh:
Lookalike dari pembeli parfum → tambahkan interest “Luxury”, “Fragrance”, atau “Self-care”.
Tujuannya supaya algoritma Meta punya panduan tambahan untuk menyaring audiens potensial yang lebih relevan.
5. Perbarui Data Secara Berkala
Jangan lupa — data pelanggan terus berubah.
Kalau kamu masih pakai data lama dari 6 bulan lalu, performa Lookalike-nya bisa menurun.
Buatlah rutinitas:
📅 Update source data setiap 30–45 hari untuk menjaga akurasi dan relevansi.
6. Gunakan Lookalike Funnel
Coba buat funnel Lookalike untuk setiap tahap pembelian:
-
Lookalike dari Add to Cart → untuk campaign retargeting ringan
-
Lookalike dari Purchase → untuk cold audience berkualitas tinggi
-
Lookalike dari Engagers → untuk awareness atau video ads
Dengan begini, setiap lapisan funnel punya audiens yang saling melengkapi.
7. Jangan Gunakan Lookalike Secara Berlebihan
Ingat, Lookalike bukan peluru emas.
Kalau kamu pakai terlalu banyak (misalnya 10 Lookalike di campaign yang sama), algoritma bisa kebingungan.
Batasi maksimal 3–4 Lookalike per ad set agar performa tetap optimal.
🎓 Webinar Digital Marketing Tingkat Lanjut
Kalau kamu ingin belajar lebih dalam tentang strategi Lookalike Audience dan cara scaling audiens dengan efisien,
ikuti webinar eksklusif dari Yoshugi Media:




📅 Tanggal: Rabu, 29 November 2025
🕘 Waktu: 09.00 – 16.00 WIB
🎯 Topik: Mindset Pebisnis Online, Strategi Meta Ads, Funnel, dan Scaling
🎁 Bonus Eksklusif:
-
E-Course senilai Rp6.000.000
-
Video Recording
-
E-Certificate
-
Voucher Shopee Rp50.000
💸 Biaya pendaftaran: Rp100.000
👉 Daftar di sini: https://yoshugimedia.com/webinar-bisnis-online/
Dengan memahami dan mengoptimalkan Lookalike Audience, kamu bisa memperluas pasar tanpa kehilangan kualitas audiens.
Gunakan data lama sebagai fondasi, dan biarkan algoritma Meta menemukan pelanggan baru untukmu.
➡️ Artikel Sebelumnya: Cara Menentukan Kapan Harus Matikan Campaign Lama dan Ganti dengan yang Baru
➡️ Kembali ke Home: https://yoshugimedia.com/
Nantikan artikel selanjutnya: “Strategi Advanced Lookalike: Kombinasi Multi-Country untuk Penetrasi Pasar Baru.”
Kita akan bahas bagaimana cara menjangkau audiens luar negeri dengan teknik lookalike lintas negara!


