free stats

Teknik Broadcast Halus Lewat Konten Story


Halo teman-teman,

Ketika kita bicara retargeting dan nurturing leads, seringkali kita berpikir langsung ke iklan feed atau video panjang. Padahal, salah satu media yang sangat efektif tapi sering diabaikan adalah konten Story — baik di Instagram maupun Facebook.
Konten Story ini punya keunggulan: muncul di garis depan aplikasi, bersifat sementara, dan audiensnya cenderung dalam “modus santai”.
Di artikel ini, kita akan bahas bagaimana teknik broadcast halus lewat konten Story bisa menjadi bagian dari strategi retargeting cerdas — tanpa membuat audiens merasa “dikejar”.


1. Kenapa Konten Story Efektif untuk Nurturing Leads

Konten Story muncul di feed atas aplikasi, durasinya pendek, dan pengguna terbiasa melihatnya sambil scrolling ringan—sehingga peluang perhatian tinggi.
Lebih dari itu:

  • Audiens yang melihat Story sudah biasanya lebih aktif dan terlibat.

  • Dengan format vertikal dan layar penuh, Story bisa tampil lebih “alami” dibanding iklan biasa.
    Karena itu, Story jadi kanal bagus untuk menyampaikan pesan ringan namun tetap strategis dalam funnel retargeting.


2. Langkah-Langkah Membuat Broadcast Story yang Halus dan Efektif

  • Mulailah dengan daftar Custom Audience yang sudah hangat: misalnya orang yang pernah menonton video atau klik iklan sebelumnya.

  • Buat konten Story dengan format “behind the scenes”, “polling ringan”, atau “testimoni singkat”. Ingat: jangan langsung hard-sell.

  • Sisipkan CTA lembut: “Lihat selengkapnya”, “Swipe up untuk voucher”, atau “Apa yang terhambat? Silakan DM”.

  • Pastikan Story disertai penempatan otomatis agar programmatic tayangnya ke audiens yang tepat, bukan ke semua followers.


3. Frekuensi dan Penjadwalan yang Tidak Mengganggu

Karena Story bersifat sementara dan cepat dilihat, penting untuk mengatur frekuensi dengan baik agar audiens tidak merasa bosan atau “dipaksa”:

  • Batasi tayangan kepada satu audiens maksimal 2-3 kali per minggu.

  • Gunakan periode retensi yang relevan—misalnya target orang yang sudah melihat video dalam 30 hari terakhir.

  • Setelah Story utama selesai, jangan langsung ulang konten yang sama ke hari berikutnya; gantilah dengan konten variasi untuk menjaga kesegaran.


4. Integrasi Story dengan Funnel Retargeting

Konten Story bukan unit terpisah. Gunakanlah sebagai bagian dari funnel retargeting:

  • Untuk audiens yang telah melihat video awareness → tampilkan Story dengan polling ringan “Sudah lihat produk kami? Pilih jawaban: Sudah / Belum”.

  • Untuk audiens yang sudah kunjungi website → tampilkan Story testimonial singkat + link ke landing page khusus.

  • Untuk audiens yang sudah add to cart tapi belum checkout → Story dengan voucher eksklusif + tombol “Swipe up” ke checkout.
    Dengan alur yang rapi, Story membantu memperhalus komunikasi dan memindahkan audiens ke tahap pembelian tanpa terasa memaksa.


5. Ingin Menguasai Retargeting dan Nurturing Leads Secara Komprehensif?

Kalau kamu ingin belajar langsung bagaimana teknik broadcast Story dipakai oleh praktisi untuk retargeting dan nurturing leads — ikutlah webinar dari Yoshugi Media!



🗓️ Tanggal: Rabu, 29 November 2025
🎯 Materi mencakup : retargeting cerdas, funnel pembelian, lead nurturing lewat multi-channel
🔗 Daftar di sini: https://yoshugimedia.com/webinar-meta-ads


Artikel Sebelumnya: Kombinasi Meta Ads + Email Marketing untuk Nurturing Leads
Kembali ke Home: https://yoshugimedia.com


Konten Story yang tampil seperti “obrolan ringan” tapi punya strategi di baliknya bisa jadi senjata rahasia kamu dalam retargeting dan nurturing.
Artikel berikutnya akan membahas: “Cara Retarget Orang yang Sudah ke Website Tapi Belum Checkout.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *