
Halo teman-teman,
Setelah kamu membangun funnel retargeting dan mulai menyapa audiens yang sebelumnya sudah berinteraksi dengan brandmu, langkah berikutnya yang tak boleh dilewatkan adalah menyusun konten yang spesifik untuk audiens hangat.
Audiens hangat — mereka yang sudah punya sedikit interaksi dengan iklan atau website kamu — butuh pendekatan berbeda agar berubah dari “tertarik” menjadi “membeli”.
1. Kenali Karakter Audiens Hangat
Audiens hangat adalah pelanggan potensial yang sudah mengenal brand kamu, mungkin sudah melihat produk atau pernah berinteraksi, namun belum melakukan pembelian.
Karakteristik mereka bisa berupa:
-
Mereka sudah melihat video atau iklanmu sebelumnya.
-
Mereka pernah mengunjungi website atau halaman produkmu.
-
Mereka belum beli karena masih butuh keyakinan atau alasan pembelian.
Karena mereka sudah mengenal brandmu, mereka akan merespons lebih baik jika kontenmu bersifat lebih personal, nilai tambah, dan mengurangi hambatan pembelian.
2. Tipe Konten yang Efektif untuk Retargeting Hangat
Berikut beberapa jenis konten yang bisa kamu gunakan untuk audiens hangat:
-
Testimoni pelanggan atau studi kasus → meningkatkan kepercayaan dan social proof.
-
Video behind the scenes atau “cara penggunaan produk” → menunjukkan produkmu secara nyata.
-
Penawaran terbatas atau tambahan nilai (bonus, voucher, free shipping) → mendorong keputusan pembelian.
-
Konten edukasi ringan yang menjawab hambatan atau pertanyaan mereka → misalnya “Kenapa parfum tahan lama penting?” untuk produk parfum.
Menurut salah satu panduan retargeting, strategi konten yang berhasil untuk audience hangat adalah yang “menggali ketertarikan awal dan mengubahnya menjadi tindakan” dengan pendekatan yang relevan.
3. Frekuensi & Personalization yang Tepat
Karena audiens hangat sudah pernah melihat konten kamu sebelumnya, kunci utama adalah:
-
Frekuensi yang terkendali — hindari menampilkan konten yang sama berulang terlalu sering karena bisa menimbulkan kejenuhan atau “adalready seen effect”.
-
Personalisasi pesan — gunakan data sebelumnya (produk yang dilihat, aktivitas di website) untuk menyesuaikan konten. Misalnya, jika mereka sudah lihat produk A, buat iklan kedua dengan “Lihat apa yang pelanggan A katakan tentang produk A“.
-
Segmen berdasarkan aktivitas terkini — misalnya, buat ad set khusus untuk “pengunjung halaman produk dalam 7 hari terakhir” agar konten tetap relevan.
4. Integrasi Konten & Funnel Retargeting
Konten untuk audience hangat bukan berdiri sendiri — ia harus menjadi bagian dari funnel retargeting yang lebih luas.
Misalnya:
-
Mereka sudah menonton video awareness → lanjut dengan konten testimoni.
-
Mereka sudah kunjungi website produk → lanjut dengan konten bonus atau penawaran khusus.
-
Mereka sudah add to cart tapi belum beli → lanjut dengan konten penawaran terbatas + testimoni.
Dengan alur konten yang terstruktur, kamu menjaga relevansi dan memudahkan audiens bergerak ke tahap pembelian.
5. Belajar Strategi Retargeting Lengkap dan Praktis
Kalau kamu ingin memahami lebih dalam bagaimana menyusun konten retargeting hangat yang efektif, termasuk cara menyesuaikan pesan berdasarkan funnel dan data audiens — jangan lewatkan Webinar Digital Marketing 4.0 dari Yoshugi Media.




🗓️ Tanggal: Rabu, 29 November 2025
🎯 Topik: Facebook Ads Tingkat Lanjut, Instagram Marketing, Whatsapp Marketing, Marketplace + Study Case.
🔗 Daftar di sini: https://yoshugimedia.com/webinar-meta-ads
Artikel Sebelumnya: Cara Membangun Funnel Retargeting yang Efektif di Meta Ads
Kembali ke Home: https://yoshugimedia.com









