free stats

EPS.28 — BRAND KUAT PAKAI DUA: RATIONAL + EMOTIONAL POSITIONING

EPS.28 — BRAND KUAT PAKAI DUA: RATIONAL + EMOTIONAL POSITIONING

Pernah nggak kamu beli skincare mahal… bukan karena kandungannya, tapi karena pengen merasa lebih pede?

Misalnya kamu bilang beli karena “niacinamide 5%”-nya, tapi deep down… kamu beli karena ingin tampil glowing tanpa makeup, atau ingin merasa lebih dirawat.

Di sinilah rahasianya:
Brand yang kuat selalu bermain di dua level—rasional dan emosional.
Dan kebanyakan brand hanya main di satu level saja. Itu sebabnya mereka tampil “biasa”, meskipun produknya bagus.


1. Refleksi Pembelian: Kamu Beli Fungsinya atau Perasaannya?

Coba tanya lagi:

  • Kamu beli skincare karena ingin kulit lebih lembab?

  • Atau karena ingin merasa lebih percaya diri saat bertemu orang?

Mayoritas pembelian bukan murni soal fungsi. Konsumen membeli perasaan.

Dan kalau brand hanya menjual fungsi, brand itu akan kalah oleh brand yang bisa menyentuh hati.


2. Stop Jadi Brand yang Fokus Fungsi Aja

Banyak brand — terutama di kategori beauty & herbal — keasyikan jualan fitur fungsional:

  • “15 ekstrak super antioksidan”

  • “Anti-inflamasi tingkat tinggi”

  • “Kandungan XYZ terbukti klinis”

Apakah itu bagus? Iya.
Apakah itu cukup? Nggak.

Karena fitur hanya membuat konsumen tahu.
Emosi membuat mereka membeli.


3. Framework Segmen 8: Kekuatan Dua Positioning

Dalam framework Yoshugi Mastery, Segmen 8 mengajarkan cara menggabungkan dua positioning:

  1. Rational Positioning – apa yang produk lakukan.

  2. Emotional Positioning – apa perasaan yang didapatkan setelah memakai produk.

Keduanya harus jalan bersama.

Brand yang hanya rasional = dingin dan mudah dilupakan.
Brand yang hanya emosional = manis di kata-kata, tapi rapuh karena tidak ada bukti.

Brand yang kuat pegang dua-duanya.


4. Perkenalan Singkat

Nama saya Yoyo Rubiantono, sudah lebih dari 20 tahun berkecimpung di dunia digital marketing & branding.

Dan saya melihat ratusan brand jatuh karena hanya berdiri dengan satu kaki—rasional atau emosional.
Padahal brand seharusnya berdiri dengan dua kaki positioning.


5. Kesalahan Besar Brand Herbal

Brand herbal paling sering terjebak di sini:

  • terlalu fokus pada fungsi dan formulasi,

  • lupa membangun perasaan yang diinginkan konsumen.

Akhirnya konsumen cuma paham, tapi nggak merasa tergerak untuk membeli.


6. Emotional Positioning: Orang Beli Perasaan

Orang tidak membeli “ramuan tidur”.
Mereka membeli:

  • perasaan tenang,

  • rasa aman,

  • tidur pulas,

  • energi segar saat bangun,

  • hidup yang lebih teratur.

Orang tidak membeli skincare.
Mereka membeli kepercayaan diri.

Brand yang bisa memberikan itu, akan dimenangkan konsumen.


7. Brand Menang = Gabungkan Dua Dimensi

Brand pemenang selalu menyatukan:

  • Fungsional: apa yang produk lakukan.

  • Emosional: bagaimana hidup pengguna berubah setelah memakainya.

Konsumen butuh logika agar percaya.
Tapi mereka butuh emosi agar bergerak.


8. Konsep Leathering (3 Lapisan Positioning)

Untuk bikin positioning yang kuat, gunakan struktur leathering:

1️⃣ Product Attributes (Fitur Murni)

Contoh:
“Serum dengan salicylic acid 2%.”

2️⃣ Customer Benefit (Manfaat Rasional)

Contoh:
“Mengurangi minyak, mengecilkan pori.”

3️⃣ Emotional Benefit (Manfaat Perasaan)

Contoh:
“Bikin kamu pede tampil tanpa makeup.”

Brand yang hanya main di lapisan 1 dan 2 akan tampak teknis.
Brand yang menyentuh lapisan 3 akan terasa bermakna.


9. Strategi Positioning: Emosinya Dulu, Fungsinya Penguat

Rule of thumb:

Fokus pada emotional benefit, dukung dengan rational proof.

Jadi bukan antara rasional atau emosional —
tapi emosi sebagai inti, fungsi sebagai bukti.


10. Contoh Herbal yang Benar

Produk: Ramuan tidur herbal.
Fungsional: “Membantu tidur lebih cepat.”
Emosional: “Menghadirkan kedamaian setelah hari panjang.”

Konsumen membeli emosinya, bukan ramuannya.


11. Dua Kaki Positioning: Satu Untuk Otak, Satu Untuk Hati

Brand tanpa dua kaki ini biasanya:

  • sulit bersaing,

  • mudah dilupakan,

  • tidak punya loyalitas pelanggan.

Tapi brand yang bisa menyatukan rasional + emosional akan:

  • lebih mudah launching,

  • lebih mudah dipercaya,

  • lebih cepat membangun hubungan emosional dengan konsumen.


12. Value Bom: Ubah Fitur Jadi Perasaan

Ini inti dari semua yang kita bahas:

Transformasikan fitur fungsional menjadi perasaan emosional yang dirasakan pelanggan.

Itulah cara membangun brand yang hidup di kepala dan di hati.


13. Mau Belajar Langsung? Ikuti Masterclass-nya

Di webinar Brand Masterclass Yoshugi Media, kamu bisa belajar:

  • cara menyusun kalimat emotional positioning,

  • cara menanamkan bukti rasional,

  • cara membuat leathering yang membuat brand-mu standout.


🎥 Tonton Versi Videonya di YouTube

https://www.youtube.com/watch?v=sSomDoJ_aIE

📄 Baca Artikel Sebelumnya (EPS.27)

https://yoshugimedia.com/eps-28-brand-kuat-pakai-dua-rational-emotional-positioning/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *